Tidak ada aturan yang melarang seseorang tertawa apalagi harus membayar Rp.4600 sekali tertawa. Walaupun kedengaranya sedikit aneh namun hal ini benar-benar terjadi di sebuah klub komedi di Barcelona, hal ini di lakukan untuk mendongrak keuntungan dari pertunjukan yang mereka sajikan.
Teatreneu adalah nama klub tersebut, mereka menawarkan konsep yang bisa di bilang sangat inovatif yaitu Pay-Per-Laught. Untuk konsep ini sendiri bisa di bilang cukup sederahana yaitu pengunjung akan di kenakan biaya tambahan sebesar Rp.4600 sekali tertawa, Teatreneu sendiri telah bekerja sama dengan biro iklan The Cyranos McCann untuk menjalani ide unik ini.
Hal ini di lakukan bukan tanpa alasan, karena pajak untuk pertunjukan teater terus di naikan oleh pemerintah setempat dari 8% menjadi 21%. Peningkatan pajak tersebut tentunya membuat pendapatan klub komedi ini semakin menurun, setidaknya 30% penonton telah berkurang dalam kurun waktu setahun.
Makanya untuk meningkatkan pendapatan Teatreneu mengeluarkan inovasi Pay Per Laught, di mana setiap kursi penonton akan di pasangi system pendeteksi yang akan menghitung seseorang setiap kali tertawa melihat adegan lucu di dalam teater tersebut. Hal ini tidaklah berlebihan karena para penonton di gratiskan untuk tiket masuk sehingga mereka hanya akan membayar 0,30 euro (sekitar Rp.4600) setiap kali tertawa, jika para penonton tidak tertawa selama pertunjukan berlangsung maka mereka tidak perlu membayar apa-apa alias gratis.
Bagi Pengunjung yang sering tertawa hanya di bebankan 24 euro saja (sekitar Rp.370.846). Sejauh ini konsep Pay-Per-Laught terbukti sukses dan mendatangkan untung bagi klub komedi tersebut. Hal ini di sebabkan karena harga tiket rata-rata menjadi sebesar 6 euro (sekitar Rp 92.711).
Saat ini Teatreneu juga berhasil menarik minat berbagai media salah satunya media sosial dan liputan media, tentu saja hal ini juga berdampak pada jumlah penonton yang terus meningkat hingga 35% dan menghasilkan 28.000 euro lebih (sekitar Rp 432 juta) dari semua pertunjukan.
Teatreneu adalah nama klub tersebut, mereka menawarkan konsep yang bisa di bilang sangat inovatif yaitu Pay-Per-Laught. Untuk konsep ini sendiri bisa di bilang cukup sederahana yaitu pengunjung akan di kenakan biaya tambahan sebesar Rp.4600 sekali tertawa, Teatreneu sendiri telah bekerja sama dengan biro iklan The Cyranos McCann untuk menjalani ide unik ini.
Hal ini di lakukan bukan tanpa alasan, karena pajak untuk pertunjukan teater terus di naikan oleh pemerintah setempat dari 8% menjadi 21%. Peningkatan pajak tersebut tentunya membuat pendapatan klub komedi ini semakin menurun, setidaknya 30% penonton telah berkurang dalam kurun waktu setahun.
Makanya untuk meningkatkan pendapatan Teatreneu mengeluarkan inovasi Pay Per Laught, di mana setiap kursi penonton akan di pasangi system pendeteksi yang akan menghitung seseorang setiap kali tertawa melihat adegan lucu di dalam teater tersebut. Hal ini tidaklah berlebihan karena para penonton di gratiskan untuk tiket masuk sehingga mereka hanya akan membayar 0,30 euro (sekitar Rp.4600) setiap kali tertawa, jika para penonton tidak tertawa selama pertunjukan berlangsung maka mereka tidak perlu membayar apa-apa alias gratis.
Bagi Pengunjung yang sering tertawa hanya di bebankan 24 euro saja (sekitar Rp.370.846). Sejauh ini konsep Pay-Per-Laught terbukti sukses dan mendatangkan untung bagi klub komedi tersebut. Hal ini di sebabkan karena harga tiket rata-rata menjadi sebesar 6 euro (sekitar Rp 92.711).
Saat ini Teatreneu juga berhasil menarik minat berbagai media salah satunya media sosial dan liputan media, tentu saja hal ini juga berdampak pada jumlah penonton yang terus meningkat hingga 35% dan menghasilkan 28.000 euro lebih (sekitar Rp 432 juta) dari semua pertunjukan.