Serangga Menjadi Menu Diet di Masa Depan?


Roti, sereal dan bubuk protein akan menjadi bahan makanan tambahan atau makanan kedua dalam beberapa tahun ke depan. Itulah prediksi dari para ahli untuk menyiasati jumlah populasi dunia yang terus melonjak. Faktanya, populasi global diperkirakan akan ada 9 miliar orang kelaparan pada tahun 2050. Sumber protein baru akan lebih efisien jika digunakan untuk memberi makan manusia dan sumber pangan hewani kita.

Dr Susan Lawler, kepala pengelolaan lingkungan dan departemen ekologi di La Trobe University, menjelaskan, "Ada begitu banyak alasan mengapa serangga perlu menjadi bagian dari diet masa depan kita, serangga sangat sehat dan bergizi, sangat berkelanjutan dan meninggalkan jejak lingkungan yang sangat kecil dibandingkan dengan sumber protein saat ini (seperti daging sapi, domba, ayam dan makanan laut). Ia menambahkan, "Orang-orang di seluruh dunia sudah makan serangga sebagai bagian dari diet biasa mereka, mungkin hal ini kurang begitu familiar, tapi di Australia, hal itu dianggap sebagai kelezatan."

Menu serangga.
Konsumsi serangga bukanlah hal baru di dunia ini, setidaknya dua miliar orang di seluruh dunia telah memakan makhluk ini secara teratur. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan, lebih dari 1900 spesies serangga telah terdaftar sebagai bahan makanan. Dan yang paling umum dimakan adalah kumbang, ulat, lebah, semut, belalang, jangkrik, wereng, rayap, capung dan lalat. 

FAO menekankan tidak hanya nilai gizi serangga tetapi manfaat untuk pertanian serangga berpotensi terhadap lingkungan dan mengatasi meningkatnya permintaan untuk makanan di seluruh dunia. Sebagai contoh, jangkrik membutuhkan pakan enam kali lebih kecil dari sapi, empat kali lebih sedikit dari pada domba, dan kurang dari dua kali ayam untuk menghasilkan jumlah protein yang sama.

Fakta Serangga

- 250 km.
Sebuah mobil mengemudi sejauh 250 km akan menghasilkan jumlah yang sama dari gas rumah kaca yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging sapi. Satu-satunya serangga yang menghasilkan metana sebagai produk limbah adalah kecoa, rayap dan kumbang scarab.

- 10 kg.
Banyaknya makanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg sapi, hanya setengah dari yang sebenarnya bisa dimakan. Sebaliknya, jumlah yang sama akan memproduksi hingga 9 kg serangga, di mana lebih dari 95 persen dapat dimakan.

- 65 persen
Itu merupakan persentase protein yang terdapat dalam jangkrik panggang, sedangkan beef steak adalah sekitar 28 persen. Jangkrik juga memiliki 60 persen lebih sedikit lemak jenuh dan dua kali lebih banyak vitamin B12 daripada daging sapi.

- 1 milimeter vs 3400 liter
Dibutuhkan hanya 1 ml air untuk menghasilkan 200 g protein serangga, sedangkan untuk menghasilkan jumlah yang sama pada daging sapi dibutuhkan 3400 liter air, menurut Skye Blackburn dari Toko serangga Edible.