8 Kebohongan Besar Tentang Umur Panjang


Hampir semua orang di dunia ini pasti menginginkan umur yang panjang. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan umur panjang, termasuk menelan acaiberry untuk mendapatkan suntikan hormon pertumbuhan. Orang akan mencoba segala macam cara untuk bisa hidup, tentunya hidup dengan kondisi kesehatan yang baik.

Tetapi faktor apakah yang dapat mempengaruhi umur panjang? Setelah melakukan penelitian terhadap 1500 orang selama lebih dari delapan dekade, Dr. Howard S. Friedman, profesor psikologi di University of California di Riverside dan co-penulis dari The Longevity Project, menemukan delapan mitos populer seputar umur panjang.

1. Panjang umur merupakan suatu keberuntungan.
Keberuntungan mungkin sedikit mempengaruhi, tetapi ciri-ciri kepribadian dan hubungan sosial nampaknya menjadi faktor yang lebih penting. "Banyak orang yang membuat keberuntungan mereka sendiri", ujar Dr. Friedman.

2. Cinta adalah yang terpenting.
Kita semua berpikir bahwa cinta yang orang lain berikan kepada kita dapat memberikan dukungan secara psikologis dan emosional. Tapi Dr. Friedman menemukan bahwa perasaan cinta tidak mempengaruhi umur panjang. Justru yang dapat mempengaruhi umur panjang adalah keterlibatan sederhana dengan orang lain, seperti teman, keluarga atau rekan kerja.

3. Wanita secara biologis diprogram untuk hidup lebih lama dari laki-laki.
Wanita cenderung hidup lebih lama dari laki-laki jika dilihat dari faktor psikologis bukan biologis.

4. Menikah membuat orang bisa hidup lebih lama.
Pernikahan tampaknya membantu pria hidup lebih lama, tapi tidak untuk perempuan. Bahkan, wanita lajang cenderung hidup lebih lama daripada perempuan yang telah menikah. 

5. Kerja keras akan mengirim Anda ke kuburan lebih awal.
Apakah kalian berpikir bahwa terlalu banyak waktu di kantor akan membatasi waktu Anda di bumi? Ternyata dengan mereka bekerja keras akan membuat mereka lebih termotivasi, sukses dan lebih berorientasi pada karir. Dr. Friedman mengatakan, "Mereka tidak bekerja sendiri sampai mati. Mereka bekerja sendiri untuk hidup."

6. Selalu berpikir positif bisa hidup lebih lama.
Dr. Friedman mengatakan orang-orang yang ceria dan optimis selama masa kanak-kanak, cenderung meninggal lebih dahulu dibanding rekan-rekannya yang memiliki sifat pesimis. Mereka yang pesimis lebih mengkhawatirkan tentang kesehatan mereka dan menghindari kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan minum-minuman keras secara berlebihan.

7. Hanya olahraga berat yang bisa memanjangkan umur.
Tetap aktif secara fisik sepanjang usia tampaknya lebih penting daripada terlibat dalam olahraga berat. "Latihan paksa yang Anda benci adalah kontra-produktif," kata Dr. Friedman.

8. Pensiun dini berarti menunda kematian.
Hasil penelitian menunjukkan orang produktif dapat hidup lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang hidup lebih santai. Menyerah pada pekerjaan sebenarnya lebih dapat meningkatkan risiko kesehatan dan dapat memperpendek umur, terutama ketika pensiunan menjauh dari teman-temannya seumur hidup.